Interview kerja adalah tahap paling menentukan dalam proses rekrutmen. Banyak kandidat gagal bukan karena tidak kompeten, tetapi karena kurang persiapan, salah menyampaikan jawaban, atau tidak memahami apa yang dicari oleh HR dan user.
Di artikel ini, kamu akan menemukan tips interview kerja paling lengkap, profesional, dan langsung bisa dipraktikkan. Bukan teori — semua isinya daging.
Cocok untuk kamu yang ingin meningkatkan peluang lolos interview pertama, user interview, hingga final interview.
1. Pahami Perusahaan Secara Mendalam (Wajib!)
Sebelum interview, lakukan riset ini:
- Profil perusahaan (visi, misi, nilai)
- Produk atau layanan utama
- Industri dan kompetitornya
- Berita terbaru tentang perusahaan
- Jumlah karyawan & lokasi kantor
- Budaya kerja (culture fit)
Kenapa penting?
HR dan user ingin melihat apakah kamu benar-benar minat bekerja, bukan sekadar melamar di banyak tempat.
2. Pelajari Job Description Secara Detail
Catat hal berikut:
- Tugas utama posisi tersebut
- Skill teknis yang dibutuhkan
- Skill soft yang diperlukan
- Tools/software yang digunakan
- KPI posisi tersebut
Tips: Cocokkan pengalamanmu dengan poin-poin di job desc. Siapkan contoh konkret menggunakan format STAR (Situation – Task – Action – Result).
3. Latihan Jawaban dari Pertanyaan Interview Paling Umum
Contoh:
- “Ceritakan tentang diri Anda.”
- “Apa kelebihan dan kekurangan Anda?”
- “Kenapa ingin bekerja di sini?”
- “Pengalaman kerja kamu yang paling berkesan?”
- “Gimana cara kamu menyelesaikan konflik?”
- “Kenapa perusahaan harus memilih kamu?”
Jawab dengan ringkas, jelas, relevan, dan jujur.
4. Kuasai Teknik Jawaban STAR
Ini formula terbaik untuk menjawab pertanyaan berbasis pengalaman:
- Situation → Jelaskan konteksnya
- Task → Apa tanggung jawab kamu
- Action → Apa yang kamu lakukan
- Result → Apa hasil nyatanya (angka lebih baik)
Contoh hasil yang kuat:
“Penjualan naik 37% dalam 3 bulan”
“Berkhasil menyelesaikan proyek 2 minggu lebih cepat”
5. Tunjukkan Profesionalisme Lewat Bahasa Tubuh
HR sangat memperhatikan:
- Kontak mata yang stabil
- Senyum natural
- Duduk tegak
- Tidak menyilangkan tangan
- Jabat tangan percaya diri
- Gestur tangan wajar
Bahasa tubuh lebih berpengaruh daripada kata-kata.
6. Gunakan Nada Bicara yang Sopan, Tenang, dan Jelas
Hindari:
- Bicara terlalu cepat
- Menjawab terlalu panjang
- Nada tinggi saat membantah
- Kata-kata tidak sopan atau keluhan
Gunakan nada ramah namun profesional.
7. Ceritakan Prestasi, Bukan Tugas Harian
Jangan fokus pada deskripsi pekerjaan. Fokus pada pencapaian.
Contoh buruk:
“Saya input data setiap hari.”
Contoh bagus:
“Saya mengelola data bulanan lebih dari 10.000 baris dan mempercepat proses laporan dari 3 hari menjadi 1 hari.”
8. Tunjukkan Bahwa Kamu Problem Solver
HR sangat suka kandidat yang:
- Inisiatif
- Bisa menyelesaikan masalah
- Bisa bekerja tanpa perlu disuruh terus
Siapkan contoh nyata bagaimana kamu:
- Memperbaiki proses kerja
- Menangani komplain
- Mengurangi biaya
- Menghemat waktu
- Meningkatkan produktivitas
9. Hindari Menjelekkan Perusahaan atau Atasan Lama
Ini kesalahan terbesar kandidat.
Jika ditanya alasan resign, jawab:
- Ingin berkembang
- Mencari tantangan baru
- Bidang baru lebih relevan
- Ingin budaya kerja yang lebih cocok
Tanpa menyalahkan siapapun.
10. Tunjukkan Motivasi yang Sejalan Dengan Posisi
HR ingin tahu:
- Apakah kamu akan bertahan lama
- Apakah kamu punya motivasi jelas
- Apakah posisi ini sesuai kariermu
Hindari jawaban generik seperti “ingin cari pengalaman.”
11. Siapkan Pertanyaan Cerdas untuk HR/User
Pertanyaan ini menunjukkan bahwa kamu serius.
Contoh:
- “Apa definisi sukses untuk posisi ini?”
- “Bagaimana KPI posisi ini diukur?”
- “Bagaimana culture kerja di tim ini?”
Hindari:
- “Jam kerja berapa?”
- “Bolehkah pulang cepat?”
- “Gajinya naik berapa kali?”
12. Datang Tepat Waktu (Minimal 15 Menit Sebelum)
Ini menunjukkan:
- Disiplin
- Respect terhadap waktu tim HR
- Tidak panik saat interview dimulai
Jika online, login 5 menit sebelum mulai.
13. Gunakan Pakaian yang Rapidan Sesuai Budaya Kantor
- Perusahaan formal → Kemeja + celana kain
- Startup → Smart casual
- Online interview → Pastikan rapi bagian atas + background bersih
Penampilan rapi memberi nilai plus besar.
14. Bawa Dokumen Lengkap
Termasuk:
- CV
- Portofolio
- Sertifikat
- Penilaian kerja (jika ada)
- Alat tulis
- Daftar pertanyaan untuk HR
Buat dalam 1 map agar profesional.
15. Kendalikan Nervous dengan Teknik 5-4-3-2-1
Teknik relaksasi cepat untuk menenangkan diri.
Ambil napas dalam-dalam, fokus 10 detik, lalu kembali siap.
16. Jawab Jujur, Jangan Berlebihan
HR terbiasa mendengar jawaban palsu.
Jujur lebih baik daripada mengada-ada.
17. Hindari Jawaban Seperti Ini (Sangat Fatal!)
❌ “Kekurangan saya perfeksionis.”
❌ “Saya ingin gaji besar dulu baru belajar.”
❌ “Saya ikut saja.”
❌ “Terserah perusahaan.”
Ini menunjukkan kamu tidak punya pendirian.
18. Tunjukkan Bahwa Kamu Bisa Kerja Tim
Berikan contoh:
- Kolaborasi
- Komunikasi
- Saling support
- Menghargai ide orang lain
Perusahaan tidak mau karyawan toxic.
19. Siapkan Jawaban Soal Gaji dengan Cerdas
Gunakan format:
- Beri range
- Sesuaikan dengan riset
- Jelaskan value kamu
Contoh:
“Saya open sesuai standar industri, sekitar 7–9 juta, tergantung tanggung jawab dan benefit.”
20. Follow-Up Setelah Interview
Kirim email singkat:
- Terima kasih
- Kesimpulan singkat kelebihan kamu
- Antusiasme terhadap posisi
Ini membuat kamu lebih diingat.
Dengan persiapan yang tepat, kamu bisa tampil jauh lebih percaya diri dan profesional dalam interview kerja. Gunakan tips lengkap di atas untuk meningkatkan peluang diterima, baik di posisi junior hingga level manajerial.
Ingat: interview bukan mencari kandidat terbaik di dunia — melainkan kandidat terbaik yang paling siap.
